Alhamdulillah, shalawat dan salam terhaturkan untuk hamba Allah dan rasul-Nya, beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya.. Amma ba’du
Lembaga Tetap untuk Riset Ilmiah dan Fatwa (Al Lajnah ad Dâ-imah li al Buhûts al ‘Ilmiyyah wa al Iftâ’)
telah mempelajari apa yang sampai kepada Mufti Yang Mulia dari sebagian
penanya, dan diteruskan kepada Lembaga dari Sekretariat Hai-ah Kibâr al Ulamâ’
yang bernomor 336 tanggal 6/3/1432 H, seputar apa yang beredar di
sebagian website tentang fatwa palsu dan dusta atas nama Lajnah. Fatwa
tersebut telah diberikan nomor dan tanggal dari fatwa yang lain dan
tertera tanda tangan para anggota Lajnah.
Fatwa dusta
tersebut mengandung isi yang menyebutkan bahwa Lajnah mengakui bahwa
Usama bin Ladin dan Tanzhim Al Qaeda berada diatas kebenaran, dan
Tanzhim tersebut merupakan khilafah islamiyah, dan seterusnya dari isi
fatwa tersebut yang penuh dengan fitnah, kepalsuan dan kedustaan atas
nama Lembaga ini. Dengan dasar itu, Lajnah memberikan penjelasan berikut ini
Pertama;
Apa yang dinisbatkan kepada Lajnah dari fatwa palsu, dusta dan fitnah
tersebut adalah perkara yang tidak kami benarkan dan tidak kami ridhai.
Allah yang akan menghisab dan menuntut orang yang menulis dan
mengeluarkan fatwa tersebut
.
.
Kedua; Tidak tersembunyi lagi tentang hukum
Syariat bagi orang yang berkata atas nama orang lain dengan satu ucapan
yang tidak pernah dia ucapkan, menisbatkan kepadanya apa yang tidak
pernah dia lakukan; bahwa orang tersebut telah berdosa dengan
perbuatannya, melakukan tindak pidana dan berhak mendapatkan hukuman
syar’i, sesuai dengan jenis kedustaan dan orang yang dirugikannya.
Hukuman bagi tindakan dosa dan konsekuensinya berlaku di dunia dan
akhirat.
Allah Ta’ala berfirman
سيجزيهم بما كانوا يفترون
Kelak Allah akan membalas mereka terhadap apa yang selalu mereka ada-adakan”. Al An’âm : 138
Karena itu, seburuk-buruk kedustaan adalah kedustaan atas nama Allah. Allah Ta’ala berfirman
قل إن الذين يفترون على الله الكذب لا يفلحون
Katakanlah : Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tidak akan beruntung”. Yûnus : 69
Dan Allah subhânahu berfirman
انظر كيف يفترون على الله الكذب وكفى به إثماً مبيناً
“Perhatikanlah, betapakah mereka
mengada-adakan dusta terhadap Allah? Dan cukuplah perbuatan itu menjadi
dosa yang nyata (bagi mereka)”. An Nisâ’ : 50
Kemudian di urutan berikutnya adalah berdusta atas nama hamba Allah dan rasul-Nya –shallallahu ‘alaihi wasallam- yang menyampaikan risalah dari Allah. Dalam hadits shahih yang mutawatir
من كذب عليَّ متعمداً فليتبوأ مقعده من النار
Barangsiapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja, hendaknya dia mempersiapkan tempat duduknya di neraka
Kemudian di urutan berikutnya adalah berdusta atas nama ulama karena mereka adalah para pewaris ilmu kenabian /nubuwwah
Allah Ta’ala berfirman
بل هو آيات بينات في صدور الذين أوتوا العلم وما يجحد بآياتنا إلا الظالمون
“Sebenarnya, Al Quran itu adalah
ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan
tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim”.Al Ankabût : 49
Dan beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda
إن الأنبياء لم يورثوا ديناراً ولا درهماً وإنما ورثوا العلم فمن أخذه أخذ بحظ وافر
“Sesungguhnya para nabi tidak
mewariskan dinar dan dirham, mereka hanya mewariskan ilmu. Siapa yang
mengambilnya, maka dia telah mengambil bagian yang banyak”. Riwayat Abu Dawud dan at Tirmidzi
Berdusta atas nama mereka –dengan keadaan
mereka yang telah disebutkan-, tidak diragukan lagi termasuk kedustaan
yang besar. Diantara yang menjelaskan hal itu; Allah Ta’ala telah
menyandingkan persaksian mereka dengan persaksian-Nya subhânahu dan para malaikat-Nya. Allah berfirman
شهد الله أنه لا إله إلا هو والملائكة وأولوا العلم قائماً بالقسط لا إله إلا هو العزيز الحكيم
“Allah menyatakan bahwasannya tidak ada
Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan.
Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang
demikian itu). Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia.
Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. Âlu Imrân : 18
Ayat ini, dan yang selainnya, menunjukkan akan besarnya bahaya apa
yang dinisbatkan kepada para ulama, yang menekankan akan buruknya dan
berbahayanya kepalsuan dan berkata-kata atas nama mereka.
Ketiga; Lajnah kembali menguatkan bahwa apa yang
ada dalam fatwa palsu dan dusta –yang alhamdulillah sangat jelas
kebatilannya-, adalah kedustaan yang sangat jelas, tidak tertutup bagi
orang yang sedikit memiliki pengetahuan tentang penjelasan-penjelasan
dan ketetapan-ketetapan yang datang dari Hai-ah Kibâr al Ulamâ, serta fatwa-fatwa al Lajnah ad Dâ-imah lil Buhûts al ‘Ilmiyyah wal Iftâ’ dan juga para ulama di negeri ini.
Orang yang
bernama “Si Sesat” Usamah bin Ladin dan Tanzhim Al Qaeda sudah
disepakati di kalangan para ulama akan kesesatan jalan mereka dan
buruknya tindakan mereka. Mereka –dengan perkataan dan perbuatannya-
tidak membawa bagi Islam dan kaum muslimin kecuali bencana dan
kehancuran
Setiap orang yang berakal, apalagi
orang yang berilmu, sangat memahami penyimpangan manhaj seperti ini dan
tidak boleh bagi seorang muslim menisbatkan dirinya kepada Tanzhim Al
Qaeda, atau menyembunyikan orang-orang yang bergabung dengan mereka dengan dalil sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam : “Allah melaknat orang yang melindungi pelaku kejahatan”, HR. Muslim.
Keempat; Tidak boleh
bertoleransi dengan pembuat berita-berita bohong dan isu-isu yang batil,
terutama jika hal itu dinisbatkan kepada ulama yang (bertugas)
menjelaskan tentang Syariat dan memberikan fatwa kepada para penanya
tentang perkara yang bakal terjadi dari berbagai macam pengaruh buruk
dan berbahaya bagi seorang muslim dan jamaah kaum musliminyang
disebabkan sikap meremehkan tersebut
Dengan alasan-alasan inilah, dikeluarkan
penjelasan untuk menghentikan perbuatan sebagian tangan yang membuat
fatwa palsu dan dusta, sekaligus menjelaskan yang hak, menunaikan
tangggung jawab dan mengantisipasi segala keburukan.
Semoga Allah menjaga negeri kita dan
negeri-negeri kaum muslimin dari segala keburukan dan hal-hal yang
dibenci, menunjuki para pemimpin kita kepada apa yang dicintai dan
diridhai-Nya, dan menolak keburukan orang-orang jahat dari musuh-musuh
agama ini dan yang membangkang terhadapnya. Allah jualah yang memberi
petunjuk kepada jalan yang lurus. Shalawat dan salam semoga tercurahkan
atas nabi kita, Muhammad, beserta keluarga dan seluruh sahabatnya
.
al Lajnah ad Dâ-imah lil Buhûts al ‘Ilmiyyah wal Iftâ’
Ketua :
Abdul Aziz bin Abdullah bin Muhammad Alu Syaikh
Keanggotaan :
Ahmad bin Ali Sair Al Mubaraky
Shalih bin Fauzan Al Fauzan
Abdul Karim bin Abdullah Al Khudhair
Muhammad bin Hasan Alu Syaikh
Abdullah bin Muhammad bin Khunain
Abdullah bin Muhammad Al Muthlaq
Shalih bin Fauzan Al Fauzan
Abdul Karim bin Abdullah Al Khudhair
Muhammad bin Hasan Alu Syaikh
Abdullah bin Muhammad bin Khunain
Abdullah bin Muhammad Al Muthlaq
http://mizanuladyan.wordpress.com/2012/09/09/lajnah-daimahosama-bin-laden-dan-al-qaidah-adalah-sesat/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar